26.4.11

doa, sore, dan, hujan

Gendis berjalan di tengah hujan rintik sore yang sejuk. Ia sendirian, tapi tak apa. Katanya, ia menikmati hari-hari pasca sakit hati. Apa mungkin masih, Gendis saja tidak tahu pasti. Ia hanya menengadah ke atas dan tersenyum pada awan yang samar. Gendis lalu berdoa,

katanya :

"Tuhan, aku tahu mungkin ini terdengar bodoh. Aku kehujanan dan malah senang karenanya. Aku tersenyum dan mulai berprasangka mungkin manusia-manusia sekelilingku menganggapku orang gila. Tapi Tuhan, aku hanya ingin Kau menyampaikan salam rinduku padanya. Semoga ia tidak sedih, semoga ia bahagia. Semoga ia mencapai cita-citanya. Semoga ia bahagia. Eh, itu sudah kuucapkan, ya? Tak apa, aku benar-benar ingin ia bahagia. Amin."

No comments:

Post a Comment