17.1.12

keheningan macam apa ini? semua mengaung memberikan bunyi di sekitarmu. namun kamu merasa semuanya tak cukup untuk menghiburmu. mau kamu apa jika begitu? kamu bukanlah yang terpenting di dunia untuk dipenuhi segala keinginannya. kecuali jika kamu ratu yang telah mengabulkan segala macam permintaan.

dengan ketergantungan tak boleh sendirian, akankah kamu sembuh jika ada realitas yang berbalik meninggalkanmu tiba-tiba? walau -katanya- kau bisa menahan sakit sendirian. kamu kan manusia biasa. jadi belajarlah untuk dewasa. karena ke depan, hari-hari yang terus berjalan akan memberimu banyak kejutan lebih dari yang kamu duga.

aku tahu, kamu rindu akan masa dahulu. menurutmu menjadi anak kecil jauh lebih menyenangkan. tentu saja karena kau benar melihat gunung itu hijau dan langit itu jingga jika senja tiba. tapi sekarang kan kamu sudah besar, kamu sudah cukup mengerti bahwa tidak selamanya hujan itu mendamaikan. kamu cukup mengerti bahwa tidak selamanya bintang itu terang. saatnya kamu menjaga hati, agar bisa kau topang segera jika mungkin ada yang menyenggolnya dengan sengaja.

aku tahu kamu ingin merasakan keringanan hati kembali. tapi kamu harus tahu bahwa itu pun tidak tiba-tiba ada. seperti koran yang ayah nikmati dengan kopi di pagi hari. harus ada loper yang dengan kantuk mengantarkannya, dan juga ibu yang lebih pagi menyeduh kopinya. kau hanya membutuhkan orang lain yang mungkin akan mengerti hal yang kau inginkan. tenang saja, walau mungkin lambat ia akan datang, paling tidak, biarkan proses itu berjalan perlahan. agar kau tahu kelak, bahagia itu perlu usaha.

aku tahu, kamu rindu sebagian dari dirimu. aku tahu ia hilang berjalan-jalan, dan belum kembali karena tertahan energi yang tidak pernah kau sukai seumur hidupmu. aku tahu, kamu begitu mencemaskan dunia, dan kamu pun tidak tahu harus beralasan apa. kamu selalu berharap, sebagian itu dapat kembali cepat. kenaifan yang menyejukkan. hilang. ah sungguh menyedihkan.


das.


No comments:

Post a Comment