29.7.13

jauh.




jauh, jauh
sejauh aku mengingatmu
takkan ada yang terganti
layaknya angin yang selalu dingin di pagi hari
atau manisnya senyuman sang pujangga puisi

aku, aku
tak tahu lagi apakah definisi
yang kurasa, aku selalu mengingatmu tanpa rupa
dimanaku berpijak, selalu ada petunjuk mengarah ke huruf rangkaian namamu

tahun demi tahun berganti
mengapa rasa ini tak ikut pudar selayak debu yang terbersihkan udara tak bertuan?


11.2.13

Kabar Gendis Kini

------------ Gendis belum bisa cerita apa-apa. Dia sedang tidak jatuh cinta.

24.8.12

dear universe,

Gendis diam di atas motor yang ia parkir sembarangan, menghadap langit yang setengah oranye, setengah ungu magenta. ia duduk nyaman dengan buku tulis yang ia bawa dan tas kain lusuh yang ia jadikan alas untuk tangannya. Gendis mungkin satu-satunya manusia muda yang ada di tempat -entah dimana- selain hanya rerumputan tinggi liar di sekitarnya. Sinar mentari sore yang menghibur Gendis, membuatnya tak kesepian di tempat itu. Ia terlalu asyik menulis.

Gendis membuat surat untuk semesta. Ia tahu sekarang imajinasinya akan berlabuh kemana. Ia tak perlu membuat perahu kertas untuk dilayarkannya ke pinggiran sungai. Tak perlu juga ia terbangkan kapal kertas untuk mencoba menggapai awan siang. Ia menulis surat untuk semesta, dan direncanakannya untuk di simpan saja di udara.

Dear universe,

Banyak hal yang tak kumengerti dalam hidup ini. Banyak hal yang kucoba pahami dan menunggu apa yang akan terjadi. Namun, yang kudapat hanyalah bimbang, sedih, dan terus ketakutan. Semua yang kurasakan, harus kuatasi sendirian. Aku bukan tak mau berbagi dengan para sahabatku, tetapi mungkin sesuatu ini tak akan mereka pahami. Atau, mungkin hanya aku saja yang pesimis akan mendapatkan jawaban yang tak ingin kudengar dan mencibir di dalam hati, betapa sok tahu nya mereka. betapa bangganya mereka dengan perasaan realistis yang mereka punya, padahal dalam hati aku yakin mereka masih bertanya-tanya.

dear universe,

aku akui bahwa aku manusia egois, yang ingin diakui, aku seorang perempuan yang ingin merasa disayang, dan diingat siapapun yang aku pikirkan. Aku mencintai teman-temanku, aku menganggap mereka bagian terpenting dalam tumbuh kembangku. Aku berterima kasih kepada mereka yang secara tak langsung membentuk diriku, mengajariku banyak hal mengenai berbagai perlakuan. Aku sangat sayang kepada semuanya - tanpa kecuali - jika saja kata spesial tidka tertuju pada satu - aku mau memeluk mereka semua.

tapi universe, kadang ada saja temanmu yang mengecewakanmu. Ia melakukan hal di luar dugaanmu. Ia tidak terlihat mampu menyayangimu. Atau universe, apakah salahku dulu yang membuatnya menjadi begitu? Aku tak tahu, tapi aku akui aku menyalahkan diriku. Ia tak ingat padaku, universe. Ia tak ingat hari pentingku.

dear universe,

Aku berfikir ulang untuk menangisi itu. Di samping dalam hitungan tahun aku akan menjadi istri seseorang, aku adalah manusia dewasa yang harus lebih bijak memandang semua kesedihan. Aku hanya mampu menghela dan bersyukur, setidaknya alam yang kau punya, Tuhan yang Maha Baik yang selalu melindungiku, harus lebih membuatku bahagia. Hal sederhana tak pernah terlihat sepele.

Aku seorang perempuan, aku sangat peka bahkan kepada kapas yang menyentuh kulitku.

dear universe,

ternyata aku hanya perlu melihat hamparan sawah yang super luas, birunya laut yang membentang, dan bintang-bintang yang berantakan untuk membuatku bisa bernafas lega. Aku bisa melepaskan asa yang begituuuuuu beratnya. Aku sangat bersyukur, universe. Kesederhanaanlah yang buatku bahagia.


dear universe,

tolong beritahu siapapun itu, aku tak pernah merasa salah memiliki khayal yang banyak, imajinasi yang kuat, dan dambaan tentang apapun yang kurasakan. entah itu mengenai lelaki, atau apapun yang membuat seakan-akan menjadi kewajiban berarti di dunia ini. Aku tak pernah merasa salah menanti seseorang yang aku percaya ketika datangnya waktu, kita akan bertemu dalam kisah romansa. Aku percaya all my bucket list ku tercapai semua, aku percaya, bukan usia tua atau muda yang membuatmu terlihat dewasa. Aku ya aku, ingat itu saja. Jangan coba nasihati aku, bila siapapun yang merasa, belum membuktikan apapun yang dia ingin dalam hidupnya.

Gendis.




20.6.12

siapa aku ini?

"Tuhan tak pernah ciptakan sesuatu tanpa alasan, bahkan momen, bahkan suatu perasaan."

Hei, sudah lamakah kamu di sana? Bahagiakah kamu menjalani hidupmu yang bahkan tak bisa kulihat kini. Sedang apa kamu, sedang bersama siapakah dirimu, tertawakah, menangiskah, tidurkah, atau lainnya. Oh ya, pernahkah kamu sekali saja, sekali saja, ya, sekali saja, memimpikan aku? Pernahkah kamu membagi sedikit jatah peran kepadaku?

Kurasa tidak.

Ha-ha, mungkin kamu kenal denganku saja hanya sekilas, namaku samar tertutup memori dengan orang-orang yang jauh lebih sering kau panggil-panggil namanya setiap hari? Lagipula siapa aku ini?

Ha-ha, bisa saja aku hanya perempuan yang melintas di depanmu, namun kamu lupakan, tak pernah kamu hiraukan. Aku hanya puing bekas yang mungkin berguna bagi sebagian orang. Iya, kan? Hah, lagipula siapa aku ini?

Ha-ha, mungkin aku hanyalah orang yang akan mengganggu pikiranmu, yang membuat sibuk degup hatimu. Kamu sudah lebh dulu takut karena khawatir aku akan merepotkanmu. Aku kan hanya ingin menyapamu, tapi maaf saja persiapanku terlihat lebih heboh kala itu. Kamu tidak mengerti kan? Iya, kan? Hah, tidak penting juga buatmu. Lagipula siapa aku ini?

Siapa aku ini?
Siapa aku ini?

Siapa aku ini, yang selalu menyebut namamu di setiap doaku. Perempuan yang selalu tersenyum setiap pagi dan berdoa semoga bisa bertemu kamu hari ini. Siapa aku ini, yang melihat rupamu dari belakang aku sudah gugup setengah mati. Perempuan yang mampu membuat puisi-puisi hanya karena satu nama yang begitu berarti.
Siapa aku ini, yang selalu berjuang setengah mati agar dapat menjadi perempuan hebat yang memiliki harga diri tinggi. Agar sedikit saja, kamu mau melirik kemari dan membuatmu sedikit saja bangga, orang yang begitu mendambakanmu ini, tidak pernah main-main. tidak pernah main-main.


Kamu adalah hujan, kamu adalah api, kamu adalah angin.Kamu bintang yang selalu muncul di depanku setiap malam. Kamu pikiran yang selalu membuatku yakin akan keajaiban. Kamu adalah sejuta alasan mengapa aku menjadi sekarang.

Tuhan, adakah alasan mengapa ia tetap bersarang di hatiku selama ini? Mengapa tak Kau berikan saja cinta yang lebih kasat kulihat, lebih dekat kugapai, lebih tenang kudengar? Mengapa aku harus menangis karena orang yang bahkan tak menganggapku ada?

Kamu, selamat malam dan sampai jumpa.
Aku yakin kita akan kembali bersua.

19.6.12

untuk yang beberapa, untuk yang lainnya


ada beberapa di antara mereka, yang mudah mendapatkan jiwa
ada sisanya, begitu sulit menemukannya
ada yang berpikir, mungkin mudah menjadi sepasang yang pertama
dan sulitnya menjadi tokoh yang disebutkan kedua

bahagialah wahai yang menemukan cinta dengan mulusnya
bahagialah pula wahai engkau, yang meraung-raung berdoa meminta pula
sebab, Tuhan memberi porsi yang sama
tak akan seru buatNya, dunia jika semua bernasib serupa

------------------------------------

photo by Beige Photography 
words by das.




5.6.12

Rindu yang tak terdefinisikan

Jalanan sore hari yang sepi adalah saat favorit Gendis. Ia bisa bebas tertawa pada daun-daun yang bergerak menyapanya, menengadah ke atas awan yang berkerling genit ke arahnya. Gendis pun bebas berkomentar pada kucing yang merebah malas di halaman rumah seberang jalan yang ditapakinya. Gendis merasa sangat bebas menarik nafas super kencang dan menghelakannya lebih-lebih lagi. Dalam langkah yang dibuat lambat, Gendis pun berhenti sejenak dan memejamkan matanya.

Tahukah kamu apa yang sedang Gendis pikirkan?

Gendis merindukan sahabatnya. Gendis merindukan candaan yang mampu membuatnya tertawa, tetapi hanya dari mulut sahabatnya. Sahabat yang ia rindukan. Sahabat yang ia sayang.

"Andai saja sejak dulu kamu menyadarkan ada apa dengan kita. Andai saja kamu mematahkan teoriku tentang kemurnian pertemanan pria dan wanita dari semula. Aku yakin rindu ini tak akan pernah ada."

Tahukah kamu apa yang sedang Gendis sesalkan?

Gendis tidak menerima betapa pasrahnya hati sahabatnya, dan juga dirinya, ketika sama-sama tidak mau berusaha. Ketika mereka berdua hanya menyimpan semua kata untuk menuju perubahan yang bahkan tak terpikirkan, jauh... jauh sebelumnya. Gendis menyesal mengapa ia begitu percaya, mereka tak akan pernah kemana-mana.

"Halo Awan yang budiman, aku tahu kamu akan pergi menuju ia yang kurindukan. Tolong beritahu aku ya, ia sedang senang-senang saja. Tidak tersiksa dengan rindu yang tak terdefinisikan seperti yang aku punya. Kalau iya jawabnya, beri aku pertanda.

"Jangan hujan."



16.5.12

ka-mu


Kamu tahu tidak? Kamu tampan.

Ah, kamu tidak tahu. Kamu tidak pernah menganggapku berbeda. Kamu bahkan tidak pernah sadar apa arti lirikan mata yang selalu berhasil memandangi berbagai ekspresi yang kamu buat setiap hari. Kamu tidak pernah tahu sih, kamu itu menyebalkan. Kamu tidak pernah mengerti apa maksud candaanku setiap hari.

Kamu tidak peka. Kamu tidak peduli.
Kamu tidak bisa kumengerti.

----------------------
photo by das.
model : dea



7.5.12

dreamy taste





Menjadi penikmat khayalan bukanlah hal buruk. Paling tidak jika khayalan itu membuat hidupmu lebih terasa menyenangkan. Paling tidak jika khayalan itu mengaktifkan segala imajinasi yang akan kau aplikasikan menjadi karya-karyamu yang luar biasa. Khayalan adalah tempat paling indah untuk kau tapaki. Di sana kau akan menemukan pangeran berkudamu, balas menyakiti orang yang jahat padamu, menikmati semua fasilitas idamanmu di semua dimensi yang kau ingini. Khayalan dan realita, dua paradoks yang sama-sama harus kita nikmati. Bukan begitu? Kalau tidak setuju, coba beritahu aku.

Imajinasi, mimpi, aku dekat dengan mereka semua. Aku tahu, ada saja temanku yang di dalam hatinya menertawai aku. Ia menertawai kisahku menunggu takdir yang akan mempertemukanku dengan cita-cita. Konteksnya, benar, cita-cita menemukan cinta.

Aku tak peduli kalau sampai ada yang terang-terangan menunjukku sambil tertawa. Aku tetap akan berlari dalam imajinasi dan membalas semuanya. Aku tetaplah aku, semua orang mungkin tahu tentang aku, tapi tak ada satupun yang benar-benar tahu siapa aku.

Satu hal yang melancarkan daya khayalku adalah musik. Ia adalah pelumas yang memberikan ide luar biasa pada imajinasi yang kubangun berurutan hingga level yang sangat panjang. Di antara banyak musik yang kudengar, ada beberapa yang kutemukan dan rasanya tidak buruk membagikan kepada kamu dan ia, atau siapa saja yang membaca. Mungkin jika sedang didengarkan, kamu akan mengerti bagaimana cara imajinasiku bekerja.



p.s : namun, jangan terbuai dalam waktu yang kebanyakan. Untuk membuat imajinasi ini lebih indah lagi, yang kamu harus lakukan, bangun, dan jejalkan imaji ini pada mulut yang sibuk mencela. Agar mereka diam, dan hanya matanya yang terpana

25.3.12

My new project - Identity

I work for my new clothing line

Image and video hosting by TinyPic


Identity, is about a place you will find simple model of warps pashmina. A warp is really simple to wear because you just put in your head after you wear an inner scarf to cover your head and neck. I choose the best quality fabric to make them all because I know, comfortable is a must to wear a hijab, right? :)

I love wearing cute model of hijab. Unfortunately, I can't find the model of hijab I want easily. So that, I made Identity to help you who wants to wear the simplest yet cute hijab like me.

you can see more our products here and please like our page! :)