"Ada bintang!" seru seseorang di sebelahku. Aku kemudian mendongak, penuh semangat, dan tersenyum riang. Orang di sebelahku begitu tahu aku sangat tergila pada benda langit itu. Teman di sebelahku persis tahu pengobat rasa sendu untukku. Ia tahu, ia begitu tahu.
Namun, kenyataannya bintang yang begitu kupuja tidak ada di sana. Bukan karena ia tertutupi mendungnya langit malam, bukan karena tertutupi awan abu yang sedang menghias langit jawa, bukan juga karena hujan yang terus melanda. Aku tahu ada sesuatu yang lain, dan aku tahu bahwa memang sudah saatnya ia menghilang, tanpa harus kucari jawabannya.
Aku melamun di atas air, memegangi kamera dan mengaitkan talinya agar tidak basah. Aku memainkan air sambil mengamatinya. Sambil merasakan dinginnya. Sambil menikmati lembabnya air tercampur udara.
setidaknya, bintang ini telah menjadi kenanganku yang berarti. Aku tidak akan lemah jikalau memang akan kehilangan selamanya. Aku tidak akan mati jika memang tidak akan memilikinya.
Akan kurekam baik dalam otakku, meskipun jika aku renta, meskipun buku diari ku sudah tidak ada. Aku akan selalu tersenyum ketika mengenang.
Aku akan selalu tersenyum ketika mengenang
No comments:
Post a Comment